Mereka selalu menghawatirkan keadaan anaknya meskipun kita dalam kondisi apapun. Dia selalu menanyakan dan memastikan agar kita baik-baik saja.
Dari petuah Ibuku ini, mari kita sejenak merenung. Bahwa memang bumi kita tempat berlindung ini, tidak akan selalu memberikan rasa aman. Kita sedang bertaruh waktu dan nyawa.
Jangan sia-siakan kesempatan dam waktu luangmu. Apalagi, jika kalian pergunakan untuk hal-hal yang tidak berguna bahkan merugikan diri kita sendiri.
Saya, yang kini sedang berada jauh dengan orang tua, sementara hanya bisa berdoa’ untuk kesehatannya. Meski begitu, ketika waktunya tiba, saya akan pulang ke rumah menemui ibu saya dan membuat kebanggaan untuknya. Terpenting bukan di mana kita sekarang, tapi di mana kita ingin berada.
Jadilah pensil yang bisa menuliskan cerita bahagia, jadilah penghapus yang bisa menghilangkan kisah sedih. Hidup yang penuh kebahagiaan tidak akan terjadi begitu saja, dibutuhkan banyak doa, kerendahan hati, pengorbanan, dan cinta.
Komentar