Perayaan ini mengingatkan bahwa pendidikan adalah jalan menuju intelektualitas dan kemampuan yang dapat membawa kemajuan bagi bangsa.
Sosrokartono menjadi simbol semangat belajar yang tak kenal lelah, menunjukkan bahwa dengan tekad kuat, pendidikan tinggi bisa dicapai meskipun dalam kondisi yang sulit.
Hari Jantung Sedunia
Selain Hari Sarjana Nasional, pada tanggal 29 September sekaligus sebagai peringatan Hari Jantung Sedunia.
Pelopornya adalah, Federasi Jantung Dunia bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan jantung.
Penyakit jantung menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, dengan 17 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular.
Tema Hari Jantung Sedunia tahun ini adalah “Use Heart For Action” atau “Ayo Bergerak untuk Sehatkan Jantungmu”.
Melalui tema ini, semoga masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan jantung dengan berolahraga dan menjaga pola hidup sehat.
Sarjana, Aset Bangsa
Menjadi sarjana bukan hanya tentang gelar, tetapi juga tanggung jawab besar untuk berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa.
Sosrokartono, sebagai pionir sarjana di Indonesia, telah menunjukkan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membangun bangsa yang lebih baik.
Hari Sarjana Nasional adalah momentum untuk menghargai pencapaian akademis dan memotivasi generasi muda untuk terus berjuang dalam pendidikan.
Gelar sarjana, mengusung harapan mampu menjadi aset penting bagi kemajuan Indonesia di masa depan.
“Gelar sarjana adalah amanah dan tanggung jawab untuk berbuat yang terbaik, baik bagi diri sendiri maupun masyarakat,” seperti yang sering terungkap dalam peringatan Hari Sarjana Nasional.