Namun, tidak sedikit yang mengkritik program tersebut karena tuai anggapan melanggar privasi siswa.
“Kami sadar bahwa program ini akan menimbulkan pro dan kontra. Tapi selama memiliki tujuan positif dan mendapat dukungan orang tua, kami akan terus melaksanakannya,” tegas Sarman.
Selain kritik terhadap privasi, muncul pula keprihatinan dari para pemerhati pendidikan.
Mereka menekankan pentingnya pendekatan edukatif, seperti pendidikan seks yang komprehensif dan dialog terbuka dengan siswa, sebagai solusi yang lebih holistik.
Pendekatan ini dia nilai dapat memberikan pemahaman mendalam tentang kesehatan reproduksi dan dampak pergaulan bebas.
Tantangan dari Video Viral
Meskipun kebijakan ini bertujuan baik, tersebarnya video pelaksanaan tes kehamilan di media sosial menjadi tantangan tersendiri.
Sarman menyebut bahwa video tersebut tidak seharusnya ada karena pelaksanaan tes beralngsung secara tertutup.
“Kemungkinan ada guru yang secara tidak sengaja merekam dan menyebarkan video. Kami akan mengevaluasi agar kejadian seperti ini tidak terulang,” jelasnya.
Pentingnya Pendekatan Komprehensif
Para ahli mendukung upaya sekolah dalam menjaga moral siswa, tetapi menyoroti perlunya program yang lebih seimbang.
Selain pengawasan ketat, edukasi tentang kesehatan reproduksi, nilai-nilai moral, dan komunikasi yang terbuka dengan siswa juga perlu mendapat peningkatan.
Langkah ini dapat menjadi cara efektif untuk menghadapi tantangan pergaulan bebas di kalangan remaja.
Kebijakan SMA Sulthan Baruna ini menggambarkan upaya nyata sekolah dalam melindungi siswanya.
Namun, penting untuk memastikan bahwa setiap kebijakan tetap menghormati hak dan privasi siswa, serta melibatkan pendekatan edukasi yang lebih mendalam demi menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan inklusif.