Bank Sentral Malaysia Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 4-5% di Tengah Reformasi, Menkeu:Indonesia Tumbuh Positif!

Menkeu: Ekonomi Global 2024 Menurut Perkiraan Masih Lemah, Kita Optimis Indonesia Tumbuh Positif

DIKSI FINANCE0 Dilihat
banner 468x60

DiksiNasi, Kuala Lumpur – Bank Sentral Malaysia telah merilis proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka untuk tahun 2024, memperkirakan pertumbuhan antara 4 hingga 5 persen. Gubernur Bank Negara Malaysia, Abdul Rasheed Ghaffour, optimis dengan prospek ekonomi negara tersebut, mengutip dukungan dari permintaan domestik dan eksternal yang meningkat.

“Dukungan dari permintaan domestik dan peningkatan permintaan eksternal memberikan landasan yang kuat bagi proyeksi pertumbuhan ini,” kata Abdul Rasheed Ghaffour dalam keterangan kepada media setelah merilis laporan tahunan Bank Negara Malaysia. Kamis, (21/03/2024).

banner 336x280

Meskipun demikian, Abdul Rasheed menyadari bahwa reformasi yang akan datang mungkin akan menimbulkan dampak buruk dalam jangka pendek. Dia menjelaskan bahwa masa transisi reformasi, termasuk rasionalisasi subsidi dan pengurangan defisit fiskal, akan menjadi tantangan, namun perlu kita lihat sebagai investasi untuk masa depan negara.

“Dengan mengambil tindakan tegas dan kolektif, kita dapat memanfaatkan pemulihan ekonomi Malaysia yang kuat dan tangguh pasca Covid-19 dan membuka jalan bagi pertumbuhan dan kesejahteraan yang berkelanjutan,” tambahnya.

Bank sentral juga, memproyeksikan inflasi umum Malaysia akan rata-rata antara 2 dan 3,5 persen pada tahun 2024. Ini bisa terjadi, di tengah terkendalinya tekanan biaya akibat berkurangnya kondisi pasokan global. Meskipun demikian, Abdul Rasheed mengatakan bahwa risiko inflasi masih rentan terhadap kenaikan, terutama dari harga pangan dan energi serta tekanan eksternal.

Stabilitas Ekonomi Indonesia di Tengah Tantangan Global

Sementara itu, di Indonesia, perkiraan pertumbuhan ekonomi juga menunjukkan kekuatan. Bank Indonesia (BI) memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tetap kuat, berkisar antara 4,7 hingga 5,5 persen. Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini mendapat dorongan dari permintaan domestik yang baik. Hal ini, terjadi terutama dari konsumsi rumah tangga dan investasi.

banner 336x280