Part 73: Sumpah Palapa yang Gagal, Negeri Nusantara Meronta

banner 468x60

DiksiNasi, Cikarohel – Mama Rohel memelototi beberapa manuskrip kuno.

Ia menelisik ucapan Patih Gajah Mada yang ingin mempersatukan Nusantara, namun gagal.

Pasalnya, Kerajaan Sunda Galuh tidak pernah ditaklukkan.

Kerajaan Sunda Cikal Bakal Nusantara

Nusantara tidak akan ada tanpa kehadiran Kerajaan Sunda.

“Kualat, kini para pemimpin negeri termakan Sumpah Palapa. Bukannya memimpin dengan integritas, malah menebarkan aroma kehancuran. Seperti awal keruntuhan Majapahit yang berpesta pora dengan segala ritual anehnya,” gumam Mama Rohel.

Pada masa Prabu Jayanegara, Majapahit menyengsarakan rakyat dengan kerja paksa dan pajak tinggi.

Sementara itu, Prabu Jayanegara hidup mewah dan berpesta pora.

“Kutukan Majapahit ini sedang melanda negeri yang menjadi idaman Patih Gajah Mada. Hari ini rakyat bekerja keras, tetapi hasilnya tidak mencukupi. Dikit-dikit pajak naik, dikit-dikit retribusi, sementara para pembesar negeri berpesta merampok uang negara. Koruptor dimanja, ini yang melukai perasaan rakyat,” ujar Mama Rohel sambil terus membuka manuskrip kuno.

Seperti biasa, pagi ini pengajian libur

Mama Rohel sedang konsentrasi memikirkan negeri sebelah.

Kampung Cikarohel lengang karena para warga sedang memulai masa tanam padi.

Nyi Imas menyeduh kopi dan menyiapkan bala-bala hanet.

Sambil menyeruput kopi khas Rajadesa, Mama Rohel membuka halaman berikutnya.

Ternyata kehancuran Majapahit, penyebabnya adalah kerusakan moral istana dan para pembesarnya.

“Pemberontakan marak di mana-mana. Setiap pergantian raja selalu bergolak. Gajah Mada saat muda pernah berjasa menumpas pemberontak Rakuti yang melengserkan Prabu Jayanegara,” gumam Mama Rohel.

Sumpah Palapa

Nyi Imas ikut menemani Mama Rohel.

banner 336x280