“Dari 44 bendungan yang sudah saya resmikan, ini adalah bendungan yang menelan biaya paling besar, Rp3,5 triliun. Biasanya hanya Rp800 miliar hingga Rp1,5 triliun,” jelas Jokowi, menegaskan skala proyek ini.
Dukungan Lahan Pertanian dan Pengendalian Banjir
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan bahwa Bendungan Leuwikeris akan memberikan suplai air yang lebih stabil ke lahan pertanian di Daerah Irigasi (DI) Lakbok Utara di Ciamis dan DI Manganti di Cilacap.
Selain itu, bendungan ini juga berfungsi sebagai cadangan air baku sebesar 845 liter/detik dan mampu mereduksi risiko banjir di area seluas 1.911 hektare.
“Dengan pembangunan Leuwikeris, kontinuitas suplai air ke sawah semoga lebih terjaga. Selama ini, lahan pertanian kerap mengalami banjir saat musim hujan dan kekurangan air pada musim kemarau,” ujar Basuki.
Proyek Strategis Nasional yang Memberikan Manfaat Luas
Direktur Operasi Bidang Infrastruktur PTPP, Yul Ari Pramuraharjo, menjelaskan bahwa PTPP menangani beberapa paket dalam proyek ini dengan nilai kontrak Rp1,61 triliun, dan telah menyerap tenaga kerja lokal sekitar 590 pekerja.
Selain fungsi utamanya, Bendungan Leuwikeris juga memiliki potensi sebagai sumber daya pariwisata dan perikanan, yang mengemban harapan dapat menggerakkan ekonomi lokal.
Peresmian Bendungan Leuwikeris turut hadir Ibu Negara Hj. Iriana, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan sejumlah pejabat lainnya.
Bendungan ini semoga menjadi salah satu infrastruktur vital yang mendukung pembangunan berkelanjutan di Jawa Barat dan sekitarnya.