Penjarahan dilaporkan terjadi di beberapa wilayah yang dievakuasi, menambah ketegangan di tengah bencana.
Otoritas setempat telah menangkap sedikitnya 20 pelaku dan memperketat patroli di zona terdampak.
Beberapa warga yang khawatir akan keamanan rumah mereka memilih untuk berjaga secara mandiri.
“Kami stres dengan penjarahan. Tetangga saya berjaga semalaman, dan saya akan mengambil alih tugas mereka malam ini,” kata seorang warga Altadena kepada AFP.
Perubahan Iklim Jadi Pemicu
Pakar menyebut perubahan iklim sebagai faktor utama yang memperparah risiko kebakaran.
Musim dingin yang basah dan musim panas yang menyusul dengan terik membuat vegetasi kering mudah terbakar.
Angin musiman dan curah hujan rendah sejak Oktober 2024 semakin memperburuk kondisi.
Presiden Joe Biden menyebut tragedi ini sebagai kebakaran terburuk dalam sejarah California dan menjanjikan dukungan penuh dari pemerintah federal.
“Orang-orang di Los Angeles saat ini hidup dalam mimpi buruk,” ujar Biden.
Kerugian dan Dampak Ekonomi
Industri asuransi memperkirakan kerugian akibat kebakaran ini mencapai lebih dari USD 8 miliar (sekitar Rp 129,6 triliun), menjadikannya salah satu kebakaran paling mahal dalam sejarah AS.
Properti bernilai tinggi di jalur kebakaran semakin menambah beban kerugian.
Kebakaran ini menjadi pengingat bahwa perubahan iklim bukan hanya isu global, tetapi juga ancaman nyata bagi kehidupan sehari-hari.
Pemerintah dan masyarakat kini menghadapi tantangan besar untuk pulih dari bencana yang melanda salah satu kota terbesar di Amerika Serikat ini.