Viral Dugaan Buku Pedoman Perundungan di PPDS UNDIP: Apa Kata Ahli dan Keluarga?

Dugaan ini mencuat seiring dengan meninggalnya dr. Aulia Risma Lestari, seorang dokter junior yang diduga bunuh diri akibat perundungan saat menjalani pendidikan spesialis Anestesi di RSUP dr. Kariadi, Semarang.

DIKSI NEWS6 Dilihat
banner 468x60

“Kami menolak pemberitaan bahwa almarhumah meninggal dunia karena bunuh diri. Itu tidak benar. Nanti polisi dan Kemenkes akan bekerja menelusuri kasus ini,” tambahnya.

Menkes: Bullying di PPDS Masalah Sistemik

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, turut angkat bicara mengenai kasus perundungan di lingkungan pendidikan kedokteran.

banner 336x280

Menurutnya, praktik perundungan di PPDS sudah menjadi “rahasia umum” dan sulit hilang karena sistem pendidikan yang kompleks.

“Kami pernah melakukan screening mental terhadap para PPDS. Banyak yang ingin bunuh diri. Ini sudah menjadi fenomena besar yang terjadi di lingkungan kedokteran,” ujar Budi.

Budi menambahkan, Kemenkes kesulitan menangani kasus perundungan karena tidak semua rumah sakit pendidikan berada di bawah naungan Kemenkes.

“Kita enggak punya jangkauan ke PPDS itu, jadi susah menanganinya,” jelasnya. Saat ini, Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, untuk memperbaiki sistem tata kelola di rumah sakit pendidikan.

Buku Pedoman Perundungan Viral

Di tengah memanasnya isu ini, media sosial juga ramai dengan viralnya buku pedoman bertajuk ‘Unthulektomi’ yang menurut dugaan menjadi panduan perundungan di PPDS.

Buku bersampul merah tersebut memuat aturan-aturan yang cenderung mengedepankan senioritas, seperti kewajiban junior untuk datang lebih awal dan makan belakangan dari senior.

Menanggapi hal ini, ahli kesehatan dr. Dicky Budiman mengaku tidak mengenal pedoman semacam itu dalam dunia pendidikan kedokteran di negara-negara maju.

“Di negara maju, aturan seperti itu tidak ada. Ini sesuatu yang perlu diverifikasi kepada saksi-saksi,” ujar dr. Dicky yang juga seorang epidemiolog dari Universitas Griffith, Australia.

Dokter Dicky menilai, jika pedoman tersebut benar-benar ada dan telah memakan korban jiwa, harus segera ada tindakan dari pihak berwenang.

“Aturan ini tidak ada manfaatnya sedikitpun dan perlu usut sampai tuntas,” tegasnya.

Kasus perundungan di PPDS UNDIP ini menyorot perhatian publik dan menjadi peringatan serius bagi dunia pendidikan kedokteran di Indonesia.

banner 336x280