Pengaruh Cirebon dan Mataram dalam Penyebaran Islam
Penyebaran Islam di Tatar Sunda terjadi dalam dua arus besar.
Cirebon menguasai jalur utara, sementara Mataram menyebarkan Islam di selatan. Sungai Citanduy menjadi batas alami kedua wilayah dakwah tersebut.
Dewan Kebudayaan Kabupaten Ciamis, Dr. Yat Rospia Brata, menegaskan perbedaan antara kondisi pra-Islam di Arab dan di Galuh.
“Kejahiliyahan di Arab kala itu lebih ke mentalitas dan kebiasaan, sementara Galuh sudah mengenal monoteisme sehingga lebih beradab,” ujarnya.
Ia mencatat, lebih dari 22 ribu situs di Tatar Galuh menguatkan bukti keterkaitan erat antara budaya lokal dan ajaran Islam.
Syariat Sama, Budaya Menyesuaikan
Ajengan Ortodok menambahkan, secara syariat, tidak ada perbedaan mendasar dalam pelaksanaan ibadah Islam di Galuh ketimbang wilayah lain.
Yang membedakan hanyalah budaya setempat, yang diadopsi untuk memudahkan adaptasi tanpa menghilangkan ajaran pokok.
Perbedaan budaya inilah yang turut melahirkan empat mazhab besar dalam Islam yaitu Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hambali.
Perbedaan metode penggalian hukum (istinbath) dari Al-Qur’an dan Hadis yang terpengaruh oleh kondisi sosial, budaya, dan geografis setempat.
Meski berbeda, keempat mazhab tetap sepakat pada sumber utama hukum Islam dan menjadi kekayaan khazanah yang memperkaya umat.