Penggantian logo “Kuda Laut”, yang telah terkenal secara luas, tuai anggapan menghamburkan uang negara.
Anggota Komisi VI DPR Syafrin Romas menyatakan bahwa Widya harus bertanggung jawab atas perubahan tersebut.
“Logo Kuda Laut sudah masyarakat kenal, baik nasional maupun internasional,” ujarnya.
Meskipun banyak tantangan, Widya tetap berusaha menjaga integritas Pertamina.
Ia dengan tegas melawan penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dan menyatakan bahwa ada oknum dalam Pertamina yang terlibat.
“Pasti ada oknum Pertamina yang nakal,” ungkapnya.
Widya bekerja sama dengan Kepolisian, Bea Cukai, dan TNI untuk memberantas penyelundupan hingga tuntas.
Ari H. Soemarno menggantikan Widya pada 2006, setelah berselisih kebijakan dengan Kementerian BUMN.
Meski masa jabatannya di Pertamina singkat, kontribusi Widya, baik prestasi maupun kontroversinya, tetap mewarnai sejarah perusahaan migas terbesar di Indonesia tersebut.