Jarang sekali ada sayur bersantan, kecuali opor ayam saat Lebaran.
“Ini rahasia mengapa para raja dan keluarganya sehat serta berumur panjang hingga ratusan tahun. Bahkan Prabu Galuh Niskala Wastu Kencana mencapai usia hampir 300 tahun. Pola makan orang Galuh sangat cocok dengan anatomi tubuh mereka,” jelas Raden Umar.
Mama Rohel mengangguk mendengar penjelasan Raden Umar.
Hari ini pola makan orang Sunda telah jauh dari tradisi leluhur.
Invasi makanan bersantan menjamur di berbagai sudut kota.
Menu orang seberang yang fisiknya lebih kuat kini mereka bawa ke negeri Galuh yang tubuh warganya lebih lemah.
“Dulu, makanan lezat bersantan hanya konsumsi bagi mereka yang berlidah non-Sunda. Hari ini, kuliner bersantan punya banderol 10 ribu. Maka jangan heran, anak muda banyak yang menderita kolesterol, jantung, diabetes, dan stroke,” ujar Mama Rohel.
Tiba-tiba, suara toa masjid mengagetkan Mama Rohel.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah pulang ke Rahmatullah, Juragan Kecimpring, akibat serangan jantung. Mugia ditampi iman Islamna,” begitu pengumuman dari masjid.
Tabik pun.