Kedutaan Besar AS di Papua Nugini mengumumkan penutupan kedubesnya di Vanuatu akibat “kerusakan besar.” Prancis juga menyatakan misi diplomatiknya “hancur total”.
Kabar WNI dan Kata BMKG
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa 48 Warga Negara Indonesia (WNI) berada di Vanuatu, sebagian besar merupakan Anak Buah Kapal (ABK).
Namun, hingga kini komunikasi dengan mereka sulit terjadi karena jaringan telekomunikasi di Port Vila lumpuh.
Daryono, Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, menjelaskan bahwa gempa ini merupakan jenis gempa dangkal akibat subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Pasifik.
“Gempa ini memiliki mekanisme pergerakan naik dengan kombinasi mendatar,” jelasnya.
BMKG memastikan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia.
“Kami mengimbau masyarakat Indonesia untuk tetap tenang,” tegas Daryono.
Vanuatu, Negara Rawan Bencana
Vanuatu, dengan populasi sekitar 320.000 orang, berada di wilayah Cincin Api Pasifik yang rawan gempa bumi dan tsunami.
Negara ini juga termasuk dalam laporan tahunan sebagai salah satu yang paling rentan terhadap bencana alam seperti gempa, badai, dan banjir.
Gempa dahsyat ini mengingatkan dunia akan rentannya kehidupan di kawasan Pasifik.
Pemerintah dan organisasi kemanusiaan kini bekerja keras untuk memberikan bantuan darurat dan memulihkan kehidupan warga Vanuatu pasca-bencana ini.