“Nah dalam berbicara tadi jam 09.00 WIB lewat ini, Polres Metro Jakarta Timur ruang dia baru untuk mau rehab ini tahu-tahu ada orang menelepon. Menelepon itu, setelah menelepon, beliau masih di ruangan dia dan tidak sampai satu jam setelah dia menelepon itu dia berangkat,” jelas Cyprus, keponakan AKBP Buddy.
Cyprus merasa curiga atas kematian paman dari suaminya itu dan menyatakan bahwa pihak keluarga menolak anggapan bahwa kematian AKBP Buddy disebabkan oleh bunuh diri. Hal ini menambah keraguan publik terhadap kasus tersebut.
Kasus kematian AKBP Buddy mengundang perhatian publik, khususnya masyarakat yang khawatir dengan tindakan kekerasan dan tekanan dalam sistem penegakan hukum di Indonesia. Beberapa orang menilai bahwa kematian AKBP Buddy terkait dengan pekerjaannya sebagai Kasat Narkoba Polres Jakarta Timur dan kemungkinan adanya konspirasi atau permainan politik yang terlibat dalam kasus ini.
Beberapa hari setelah kematian AKBP Buddy, polisi menangkap seorang pengedar narkoba di wilayah Jakarta Timur. Kepolisian menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini terkait dengan kasus narkoba yang ditangani AKBP Buddy sebelum kematiannya.
Ini kasus serius yang melibatkan mafia narkoba.
Di dalam berita disebutkan beliau sempat masuk kantor?
Apa tidak ada cctv di sekitar jalan dari kantor menuju rel Jatinegara?
🤔 masak harus panggil detektif Conan…https://t.co/V9gzt9NlNd— Just DaNa (@ImaginarySteady) May 1, 2023
Namun, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan banyak spekulasi yang beredar terkait kasus ini. Beberapa orang menilai bahwa pengungkapan kasus narkoba yang terkait dengan kematian AKBP Buddy terlalu mudah dan terkesan sebagai upaya untuk menutupi kasus yang sebenarnya.
Dalam konteks Indonesia, kematian pejabat kepolisian atau aparat penegak hukum lainnya yang terlibat dalam penanganan kasus narkoba bukanlah hal yang baru. Beberapa kasus serupa terjadi di masa lalu dan menimbulkan tanda tanya besar terkait keamanan dan keberhasilan sistem penegakan hukum di Indonesia.
Pada akhirnya, kasus kematian AKBP Buddy menjadi bukti bahwa masih ada pekerjaan besar yang harus dilakukan untuk memperbaiki sistem penegakan hukum di Indonesia. Masyarakat perlu terus memantau dan mengawasi kerja aparat penegak hukum untuk memastikan bahwa tindakan mereka sesuai dengan hukum dan etika yang berlaku. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum untuk perbaikan sistem penegakan hukum di Indonesia dan menjaga keamanan serta kedamaian publik.