Kasus Kopi Sianida Kembali Ramai Setelah Menjadi Film di Netflix, Bagaimana Kondisi Jessica? Hotman Paris Berikan Tanggapan

DIKSI NEWS1 Dilihat
banner 468x60

DiksiNasinews.co.id, Jakarta – Kasus kontroversial kopi sianida yang merenggut nyawa Wayan Mirna Salihin kembali menarik perhatian publik setelah film dokumenter berjudul “Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso” rilis di Netflix. Dalam film ini, Jessica Wongso, yang sebelumnya dijatuhi hukuman penjara 20 tahun sebagai tersangka tunggal dalam kasus tersebut, kini mulai diragukan.

Komentar Hotman Paris

Pengacara terkenal, Hotman Paris Hutapea, dalam akun Instagram pribadinya, @hotmanparisofficial juga turut mengomentari kasus ini. Menurut Hotman, putusan pidana 20 tahun kepada Jessica terasa tidak adil karena didasarkan pada sejumlah bukti yang masih bersifat kemungkinan.

banner 336x280

Ia menganggap bahwa putusan terhadap Jessica dibuat berdasarkan teori kemungkinan-kemungkinan, dan ada dua aspek utama yang menjadi fokus dalam persidangan.

Teori Persidangan

Pertama, bukti rekaman CCTV yang menunjukkan Jessica menaruh paper bag di atas meja. Hotman Paris juga mengaku sering melakukan hal serupa dengan menaruh paper bag di meja karena alasan pribadi. Ini menjadi salah satu alasan untuk meyakinkan, bahwa Jessica bersalah. Namun, Hotman berpendapat bahwa ini hanyalah salah satu kemungkinan, dan seringkali ada alasan lain untuk tindakan tersebut.

“Contoh salah satu alasan adalah kenapa hakim yakin Jessica bersalah karena dia menaruh paper bag di meja, seolah-olah untuk menutupi saat dia memasukkan sianida ke kopinya, tapi dari segi lain Hotman selalu menaruh paper bag di meja, karena saya paranoid, sama juga,” ujar Hotman.

Kedua, perihal Jessica memesan kopi terlebih dahulu untuk Mirna sebelum temannya datang. Hotman mengklaim bahwa tindakan ini juga seringkali menjadi pilihan banyak orang untuk menghemat waktu, bukan sebagai tindakan yang mencurigakan.

“Sama, saya juga sering begitu, janjian sama orang, untuk menghemat waktu, saya pesan kopi duluan, termasuk untuk teman yang akan datang,” beber Hotman.

Dia berpendapat bahwa bukti-bukti tersebut masih bersifat spekulatif dan tidak cukup kuat untuk memastikan kesalahan Jessica.

“Jadi kalau itu hanya suatu kemungkinan, pandangan, selalu ada dua sisi di balik cerita, selalu ada dua kemungkinan. Maukah kita memenjarakan orang 20 tahun atas sesuatu yang tidak pasti, maukah kita memenjarakan orang atas sesuatu yang belum pasti. Belum pasti itu kata kuncinya, kalau dia adalah putrimu, bagaimana. Dia mungkin bersalah, mungkin juga tidak bersalah,” tegas Hotman.

Kejanggalan

Hotman Paris juga menyoroti kejanggalan dalam hasil penelitian ahli forensik kimia yang menyatakan bahwa Jessica menaruh sianida dalam kopi Mirna.

“Di dalam putusan perkara Jessica kasus kopi sianida ada ahli forensik kimia yang mulai pertama kali melihat sisa sianida tanggal 10 Januari 2016 atau empat hari sesudah kejadian kematian tanggal 6 Januari 2016,” tukas Hotman.

banner 336x280