Mikaela Oen Sosok di balik CEO AlteaCare, Trah Kalbe yang Makin Serius di Bidang Kesehatan

banner 468x60

DiksinasiNews.co.id, JAKARTA – Mikaela Astari Oen atau yang biasa disapa Mikaela Oen telah akrab dengan dunia kesehatan sejak masih belia. Wajar saja, dia merupakan salah satu anggota trah Kalbe Group. Ayahnya, Rustiyan Oen, adalah Presiden Direktur RS Mitra Keluarga, yang juga keponakan dr. Boenjamin Setiawan, pendiri Kalbe Group.

Karena itulah, tidak jarang Mikaela Oen mengikuti keseharian ayahnya bekerja di rumah sakit. Sebab itu, suasana rumah sakit dengan segala aktivitas di dalamnya, tak asing baginya sejak kecil.

banner 336x280

Baca juga :

5 Resep Diet Sehat yang gak Bikin Sengsara, Bisa Turun 10Kg Lho

Meskipun mengenal dunia kesehatan sejak dini, saat dewasa Mikaela punya ketertarikan di bidang lain: teknologi digital. Tak ingin main-main, perempuan kelahiran 1994 ini kemudian mengambil pendidikan cognitive science dengan spesialisasi human computer interaction di UC San Diego, Amerika Serikat. Keahlian ini sempat mengantarkannya berkarier di sejumlah perusahaan di bidang terkait, antara lain Delloitte Digital dan Gojek.

Mengutip dari SWA Magazine, jalan Mikaela Oen bergeser pada tahun tahun 2017. Dia bergabung ke grup bisnis keluarga, Kalbe Farma. Mikaela bekerja di lini distributor logistik dan terlibat juga dalam customer experience untuk pengembangan produk dan servis, termasuk pada layanan digital. Di sini, dia belajar banyak tentang medical devices, pharmaceutical drugs, dan layanan kesehatan lainnya.

Seiring waktu, Mikaela semakin tertarik dengan dunia kesehatan.

“Setelah berkarier di Kalbe, saya merasa dunia kesehatan menarik juga karena memberikan dampak bagi orang banyak, dan banyak sekali yang bisa diperbaiki. Tapi, jika saya ingin terus memberikan dampak di bidang ini, saya merasa harus dibekali lebih banyak pengetahuan, terutama tentang bisnis dan manajemen,” katanya kepada SWA Magazine yang tayang pada Sabtu, (10/12/2022).

Demi melanjutkan kontribusinya itu, Mikaela meneruskan studinya ke jenjang pascasarjana di Singapore Management University. Tidak hanya menempuh pendidikan, dia juga melengkapi ilmunya dengan ikut magang di salah satu rumah sakit bereputasi di Singapura.

Sejak awal, ketertarikannya pada dunia digital ini tidak pernah ditentang orang tuanya. Mikaela mengatakan, keluarganya percaya jika ada anggota keluarga yang memiliki minat berbeda, perlu didukung karena dapat membawa sudut pandang dan peluang baru.

“Pilihan saya dari awal memang bukan industri kesehatan, tetapi lebih kepada digitalisasinya. Orang tua juga tidak mengharuskan saya untuk menekuni sektor kesehatan,” tuturnya.

Benar saja, pengalaman lintas bidang ini kemudian memantik idenya untuk menghasilkan suatu inovasi baru: layanan telemedicine. Layanan kesehatan berbasis teknologi ini meningkat permintaannya ketika pandemi Covid-19 merebak karena memungkinkan pasien melakukan konsultasi jarak jauh.

Berita seputar kesehata cek di sini

Ketika pandemi mulai melanda, Mikaela baru bergabung kembali ke Mitra Keluarga di bagian corporate marketing. Saat itu dia memperhatikan banyak orang yang takut ke rumah sakit sehingga muncul kebutuhan untuk konsultasi dari rumah dan pengiriman obat ke rumah. Di sisi lain, para dokter juga bisa terbantu dengan adanya solusi tersebut.

“Berangkat dari hal itu, saya berdiskusi dengan Ayah tentang bagaimana menghadirkan digital solution. Kami mau explor di situ karena sepertinya ada potensi, baik dari pasien maupun dokter,” katanya.

Bersama William Suryawan, temannya yang juga berpengalaman di platform medis, Mikaela merintis AlteaCare. Dipersiapkan akhir 2020, platform AlteaCare mulai beroperasi pada Maret 2021 dan resmi meluncur pada Oktober 2021. Pada tahap awal tersebut, AlteaCare digandeng oleh Kementerian Kesehatan dalam membantu fasilitas pelayanan kesehatan untuk pendaftaran vaksinasi.

banner 336x280