DiksinasiNews.co.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Mei lalu menyatakan, Indonesia sudah tidak menerima impor beras selama tiga tahun terakhir.
Ia berharap, capaian tersebut dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dengan menggenjot produktivitas petani beras di dalam negeri.
“Yang biasanya kita impor 1,5 juta sampai 2 juta ton per tahun, sudah 3 tahun ini kita tidak. Ini yang harus dipertahankan, syukur stoknya bisa kita perbesar. Artinya, produktivitas petani itu harus ditingkatkan,” kata Jokowi dalam Rapat Kerja Nasional V Projo, dikutip dari akun YouTube Palti West, Sabtu (21/5/2022).
Sementara, laporan Badan Pusat Statistik (BPS) pada November 2022 menunjukkan, Indonesia telah mengimpor 326,5 ribu ton beras selama periode Januari-November 2022.
Impor itu didominasi oleh beras hancur alias broken rice, other than of kind used for animal feed (HS 10064090) dengan volume 284,5 ribu ton. Angka ini setara 87,15% dari total impor beras nasional pada periode tersebut.
Selain itu, Indonesia juga mengimpor beras jenis glutinous rice (HS 10063030) sebanyak 26,23 ribu ton atau setara 8,03%. Selanjutnya other fragrant rice (HS 10063070) sebanyak 7,1 ribu ton (2,17%), dan semi-milled or wholly milled rice (HS 10063099) sebanyak 6,55 juta ton (2,01%).
Komentar