Diduga Scam, Investasi Smart Wallet Timbulkan Keresahan Dalam Benak Ribuan Nasabah di Banten

Aplikasi Smart Wallet: Harapan Investasi Berujung Penyesalan, Janji Keuntungan yang Berujung Kekecewaan

DIKSI FINANCE81 Dilihat
banner 468x60

DiksiNasi, Banten – Muncul dugaan Scam, aplikasi investasi Smart Wallet pada mulanya seolah menjadi oasis di tengah gurun bagi para pencari keuntungan cepat. Namun, harapan tinggi yang dibangun kini perlahan terkubur oleh kenyataan pahit. Berawal dari janji manis keuntungan instan, aplikasi ini malah menyisakan cerita kelam bagi para membernya, khususnya di Banten, yang terjebak dalam labirin penipuan yang terorganisir.

Ramai di Medsos

Di media sosial, suara-suara kekecewaan terus bergema. Tangkapan layar percakapan, bukti transfer, hingga identitas mentor dan dalang penipuan menjadi santapan harian netizen. Kisah ini menambah panjang daftar aplikasi investasi bermasalah yang berhasil menipu ribuan orang dengan modus yang serupa.

banner 336x280

Beberapa akun pun menyuarakan nada sumirnya terkait aplikasi tersebut, salah satu postingan menyebut agar para investor berhati hati. Akun aceng thohir (@aceng_thohir) menyebut agar mereka jangan sampai menyalahkan pemerintah terkait hebohnya berita miring tentang Smart Wallet.

OJK Blokir Rekening Smart Wallet

Otoritas Jasa Keuangan (OJK), melalui Satuan Tugas Waspada Investasi, akhirnya turun tangan dengan memblokir rekening dan mengumumkan Smart Wallet sebagai entitas ilegal. Namun, tindakan ini terasa terlambat bagi banyak korban yang sudah terjerat dalam janji palsu.

Kebijakan Smart Wallet yang mengharuskan member melakukan deposit tambahan sebesar 50 USD atau setara dengan 750 ribu rupiah untuk proses verifikasi sebelum penarikan dana, menambah daftar kecurigaan. Seharusnya, verifikasi akun hanya memerlukan dokumen identitas asli dan nomor rekening yang sesuai, bukan dengan deposit uang.

“Kalau mau verifikasi akun itu harusnya hanya butuh kartu tanda penduduk (KTP) asli sama nomor rekening sesuai dengan KTP. Ini deposit pake uang, makin enggak bener,” tulis salah seorang member. Minggu, (24/03/2024).

“Verifikasi itu hanya butuh data, enggak butuh top up atau deposit uang,” timpal member lainnya.

Beredar pula kutipan percakapan dari salah satu group aplikasi media sosial Whatsapp, isinya beragam namun dominan curahan kekecewaan para member.

“Kenapa harus melakukan deposit? Uang yang kita hasilkan dari kerja keras bisa kita nikmati sendiri. Kalau uang sudah di tangan orang lain, sudah pasti merugi,” ujar Putra Sipa, salah satu anggota grup tersebut.

banner 336x280