DiksiNasi, Ciamis – Dalam suara yang merdu namun penuh kritik terhadap Bawaslu, Candra Permana, seorang konten kreator sekaligus pengacara di Kabupaten Ciamis, menyoroti ketidakseriusan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Ciamis dalam menangani dugaan kasus praktik money politik. Lewat akun TikTok-nya, @candrapermanash, ia menyampaikan pesan melalui lagu yang ia ciptakan sendiri, menggugah kesadaran tentang dampak buruk money politik terhadap demokrasi.
“Sudah banyak bukti dan saksi, lalu mau tunggu apa lagi? Jangan sampai ya,” sindirnya sambil memetik gitar, mengajak Bawaslu untuk beraksi cepat menangani praktik kotor pemilu yang meresahkan masyarakat.
@candrapermanash Kronologi Ciamis, Warga Masyarakat Melaporkan Dugaan Terjadinya Praktik Money Politic/politik uang yang dilakukan oleh Caleg Peserta Pemilu dan atau tim kampanye nya Ke Kantor Bawaslu Kabupaten Ciamis. Lantas sampai hari ini laporan tersebut belum di proses lebih lanjut? Terkesan sepertinya dibiarkan? Jika dibiarkan, Lantas Kemana Bawaslu Kabupaten Ciamis? Bukti bahwa permainan politik uang (money politic), sudah merusak demokrasi kita. Dengan gelar orang kaya, seenaknya sendiri membeli suara, beruntung masih ada masyarakat yang sadar dan berani bersuara, seperti yang terjadi di daerah Ciamis. Tapi, kok Bawaslu Ciamis lihat begini diam saja? Jadi ingat kasus Rice Cooker yang tidak diproses, masuk angin? Atau sudah nerima “Anginnnn”? Politik uang membuat sistem proporsional terbuka layak dipertanyakan efektivitasnya. Video dan foto-foto money politik yang terjadi di Kabupaten Ciamis pada masa tenang lalu jadi salah satu contoh. Harus ada yang bertindak, minimal Bawaslu bisa melek, menindak dan tidak ikut-ikutan kena efek buruk atau mungkin masuk angin dari politik uang ini yang mencederai demokrasi. Tapi, kok Bawaslu Ciamis lihat begini diam saja? #pemilu2024 #pileg2024 #bawaslu #politikuang #ciamis #candrapermanash ♬ Politik Uang Di Ciamis – Candra Permana SH
“Untuk Bawaslu Ciamis yang katanya garang dan bengis tapi mungkin hanya bisa menangis sambil meringis,” begitu petikan lirik yang disampaikan oleh Permana. Lagu tersebut tidak hanya sebagai sarana ekspresi seni namun juga sebagai bentuk kritik sosial yang mendalam, mengingatkan Bawaslu dan masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan proses demokrasi dari praktik money politik.
Gema Kritik Menyentuh Hati
Video yang beredar luas itu bukan sekadar hiburan. Ia merupakan seruan agar Bawaslu Ciamis tidak “masuk angin” dan mengambil tindakan konkret terhadap kasus-kasus money politik. Candra menekankan, jika dibiarkan, praktik ini akan mengikis fondasi demokrasi, memungkinkan kekuasaan berpindah ke tangan mereka yang bermodal besar, bukan berdasarkan kualitas atau kepercayaan rakyat.